

The data obtained were statistically analyzed using the multiple linear regression. The instrument used was a perception of professional identity, and attitudes about interprofessional collaboration. There were 37 health workers who participated in this activity. The locations used are Puskesmas Banyuanyar and Puskesmas Kratonan, representing public health center in rural and urban areas. Methods: This study was part of community service, with a cross sectional study approach. Studies on collaboration of health care workers in Indonesia, especially on public health center workers, are still very limited. WHO states that collaboration will strengthen the health system. Introduction: Collaboration of health care workers is important in order to improve the quality of health services. Kata Kunci: kolaborasi puskesmas tenaga medis identitas profesi Perlu memperkuat persepsi tenaga kesehatan tentang identitas profesi. Kesimpulan: Persepsi tenaga kesehatan tentang identitas profesi mempengaruhi sikap tentang identitas profesi. Persepsi tentang identitas profesi dan lama kerja bersama-sama mempengaruhi sikap interprofessional collaboration sebesar 31 %, sisanya sebesar 69 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti, model regresi ganda fit dengan p=0,001. Hasil: Setiap peningkatan satu skor persepsi tentang identitas profesi akan meningkatkan sikap interprofessional collaboration sebesar 1,07 dan signifikan secara statistik (p = 0,001), setiap peningkatan satu tahun lama kerja akan menurunkan sikap interprofessional collaboration, namun tidak signifikan secara statistik (p=0,31). Data yang didapatkan dianalisis statistik dengan uji regresi linier ganda. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner persepsi tentang identitas profesi, dan kuesioner sikap tentang interprofessional collaboration. Tenaga kesehatan yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 37 orang. Lokasi yang digunakan adalah Puskesmas Banyuanyar dan Puskesmas Kratonan, mewakili Puskesmas di kawasan pedesaan dan perkotaan. Metode: Studi ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat, dengan pendekatan cross sectional. Studi tentang kolaborasi tenaga medis di Indonesia terutama tentang tenaga medis Puskesmas masih sangat terbatas. WHO menyampaikan bahwa kolaborasi akan memperkuat sistem kesehatan. Pendahuluan: Kolaborasi tenaga medis merupakan hal yang penting dalam mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
